Kamis, 22 Desember 2022 di 08.28 Diposting oleh rifqi fausta dianta 0 Comments

 

MAKALAH

PERBEDAAN MODEL PENGAJARAN ROLE PLAYING, SYNECTICS, DAN GROUP INVESTIGATION

 


Nama : Rifqi Fausta Dianta
NIM : 20301241036

Email : rifqifausta.2020@student.uny.ac.id

Dosen : Prof. Dr. Marsigit, MA.

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Matematika

 

 

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM  JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

2022


Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Perbadingan Model Pengajaran Role Playing, Synectics, dan Group Investigation.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah tentang Perbadingan Model Pengajaran Role Playing, Synectics, dan Group Investigationini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

 

Yogyakarta, 22 Desember 2022

 

 

Rifqi Fausta Dianta



Bab I : LATAR BELAKANG

Model pengajaran adalah salah satu alat untuk mengatur pendidikan yang berorientasi pada kecerdasan (Joyce & Weil, 2003). Terdapat banyak model pengajaran, di antaranya adalah Role Playing, Synectics, dan Group Investigation.

Model pengajaran role playing mencoba untuk membantu individu menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan untuk menyelesaikan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran synectics merupakan model pengajaran yang berfokus pada kreativitas siswa (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran group investigation adalah jalur langsung menuju pengembangan komunitas peserta didik (Joyce & Weil, 2003).


 

Bab II : Pembahasan

A.    Model Pengajaran Role Playing

Model pengajaran role playing mencoba untuk membantu individu menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan untuk menyelesaikan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran role playing berlandaskan filsafat demokrasi dan berorientasi terhadap aksi. Model pengajaran ini didasari konsep pengalaman dan interaksi. Selain itu, model pengajaran role playing menggunakan strategi pembelajaran kooperatif (Joyce & Weil, 2003).

Skenario dari model pengajaran roleplaying terdapat 9 langkah, yaitu 1. Pemanasan kelompok, 2. Memilih partisipan, 3. Tetapkan panggung, 4. Siapkan pengamat, 5. Terapkan, 5. Diskusi dan evaluasi, 7. Terapkan ulang, 8. Diskusi dan evaluasi, 9. Bagikan pengalaman dan genaralisasi (Joyce & Weil, 2003).

B.     Model Pengajaran Synectics

Model pengajaran synectics merupakan model pengajaran yang berfokus pada kreativitas siswa (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran synectics berlandaskan filsafat kreativitas dan berorientasi terhadap kreativitas. Model pengajaran ini didasari konsep penemuan. Selain itu, model pengajaran synectics menggunakan strategi pembelajaran diskusi open-ended dan eksplorasi (Joyce & Weil, 2003).

Skenario dari model pengajaran synectics terdapat 4 langkah, yaitu 1. Orang pertama mendeskripsikan fakta, 2. Orang pertama mendefinisikan emosi, 3. Identifikasi empati dengan makhluk hidup, 4. Identifikasi empati dengan benda tak hidup (Joyce & Weil, 2003).

C.    Model Pengajaran Group Investigation

Model pengajaran group investigation adalah jalur langsung menuju pengembangan komunitas peserta didik (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran group investigation berlandaskan filsafat demokrasi dan berorientasi terhadap sebuah target. Model pengajaran ini didasari konsep penyelidikan dan pengetahuan. Selain itu, model pengajaran group investigation menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif (Joyce & Weil, 2003).

Skenario dari model pengajaran group investigation terdapat 4 langkah, yaitu 1. Kembangkan sistem sosial, 2. Melakukan penyelidikan ilmiah, 3. Menyelesaikan masalah, 4. Memberikan pengalaman (Joyce & Weil, 2003).

 


refleksi perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika dari Prof. Dr. Marsigit, MA, Semester Gasal 2022/2023

Prof. Dr. Marsigit, MA, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun pemikiran mahasiswa dalam berfilsafat merujuk pada pikiran para filsuf pada Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika Semester Gasal 2022/2023. Tujuan dari perkuliahan ini adalah menjadikan mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang sesuai denga napa yang mahasiswa butuhkan.

Dengan pengalaman Prof. Dr. Marsigit, MA, saat kuliah di Inggris, beliau memberikan motivasi kepada mahasiswa agar pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik. Referensi yang beliau gunakan sangat beragam, seperti video perkuliahan beliau, artikel-artikel beliau, hingga buku-buku filsafat karya penulis luar negeri. Mahasiswa juga diberikan tugas berupa kuis dan mereview buku Critique of Pure Reason karya Immanuel Kant dan The Philosophy of Mathematics Education karya Paul Ernest.


 

Bab III : Penutup

A.    Kesimpulan

Model pengajaran Role Playing lebih mengutamakan peran masing-masing individu untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan kelompok social. Pengalaman, aksi, dan kerja sama sangat diperlukan dalam model pengajaran ini.

Model pengajaran Synactics lebih berfokus pada kreativitas siswa. Kreativitas, eksplorasi dan diskusi sangat diperlukan dalam model pengajaran ini agar siswa dapat menemukan apa yang sedang dicari.

Model pengajaran Group Investigation lebih mengutamakan kolaborasi antar siswa. Siswa diajak untuk menyelidiki bersama kelompoknya untuk mendapatkan pengetahuan baru. Oleh karena itu, kolaborasi sangat diperlukan dalam model pengajaran ini.


 

Daftar Pustaka

Joice, B. and Weil, M., 2003, Model of Teaching, Fifth Edition, New Delhi: Prentice-Hall


Kamis, 28 Mei 2015 di 00.27 Diposting oleh rifqi fausta dianta 0 Comments




A. Pengertian Lingkungan
Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism". Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu seperti berikut
1. Komponen biotik, yang terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2. Komponen abiotik, yang terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.

B. Apa yang Kamu Temukan dalam Suatu Lingkungan?

Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tahukah kamu tempat hidup itu disebut habitat. Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik). Nah, tempat yang kamu kunjungi itu bisa jadi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

C. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola

Jika kamu mengamati bagian kecil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau seluruh ekosistem yang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui hubungan keterkaitan di antara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotik dan terjadi interaksi antara komponen biotik dan biotik.

D. Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
a. Faktor Alam
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.
b. Faktor Manusia
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah (limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan sebagainya) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dan sebagaya.
E. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup karena jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan di tempat yang tidak tepat.
1. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain, seperti berikut.
1. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan.
2. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi/karat pada logam, dan memudarnya warna cat.
3. Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam (efek hujan asam).
4. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Hal ini sering disebut pemanasan global (global warming).

2. Pencemaran Air
Air memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Oleh manusia, air dipergunakan untuk minum, memasak, mencuci, dan mandi. Di samping itu, air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain: limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan limbah industri. Gambar 9.19 memperlihatkan sumber pencemaran air dan dampak yang diberikannya.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi) yang dapat berakibat kurang oksigen di perairan yang dapat membunuh biota perairan dan terjadinya pendangkalan dasar perairan.
3. Menjalarnya wabah penyakit karena air yang kotor menjadi sumber penyakit, di antaranya muntahber.

3. Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

F. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi (turunnya air dari atmosfer, misal hujan, salju). Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Protokol Kyoto adalah kesepakatan internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC atau FCCC), yang ditujukan untuk melawan pemanasan global. UNFCCC adalah perjanjian lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai “stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim.” Protokol Kyoto awalnya diadopsi pada tanggal 11 Desember 1997 di Kyoto, Jepang, dan mulai berlaku pada tanggal 16 Februari 2005. Pada April 2010, 191 negara telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.
1. Penyebab dan Mekanisme Pemanasan Global
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini memantul sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian lagi tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca, antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca (green house). Dengan makin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, makin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C (59°F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya-18°C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi). Akan tetapi saat ini jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, sehingga mengakibatkan terjadinya pemanasan global.

2. Mengapa disebut "Gas Rumah Kaca"?
Atmosfer bumi terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”.
Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat. Dengan begitu, tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda.

Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Contoh sebuah molekul metan menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2.

3. Dampak Pemanasan Global

a) Mencairnya Es di Kutub
Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya! Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.

b) Meningkatnya Level Permukaan Laut
Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.

c) Perubahan Iklim yang Makin Ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin lama makin kuat.
Kamu tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar kamu belakangan ini. Kamu juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Kamu juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai.

d) Gelombang Panas yang Makin Meningkat
Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi makin sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata. Melalui pengamatan dan dari apa yang kamu rasakan sehari-harinya, kamu dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitarmu. Perhatikan seberapa sering kamu mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas sekali ya hari ini!”
e) Habisnya Gletser sebagai Sumber Air Bersih

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 m3! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.

Rabu, 21 Januari 2015 di 05.27 Diposting oleh rifqi fausta dianta 0 Comments

Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Untuk berolahraga,
belajar, dan aktivitas lain, kamu membutuhkan makanan sebagai sumber energi.
Berikut beberapa kandungan bahan kimia yang terdapat dalam makanan yang dapat
digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh manusia.
Makanan diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Dengan asupan
makanan yang baik dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun oleh unsur-unsur karbon.
Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung,
kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat
berperan sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat sama dengan 4 kilo kalori).
Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang
juga mengandung unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak
protein, antara lain:
1. protein hewani, misalnya daging, ikan, telur, susu, dan keju.
2. protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
Lemak
Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak adalah menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah adanya suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah. Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh darah tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.
Bahan makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain:
1. lemak hewani: keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing,
daging ayam, dan daging bebek
2. lemak nabati: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah avokad.

Senin, 19 Januari 2015 di 16.57 Diposting oleh rifqi fausta dianta 0 Comments



Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis meskipun dalam keadaan tertidur. Itu dikarenakan sistem pernapaan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Proses bernapas melalui dua tahapan/fase , yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi.
Fase inspirasi Fase ini berupa berkontraksinya otot antara tulang rusuk sehingga rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru.
Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan di luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.