Kamis, 22 Desember 2022 di 08.28 Diposting oleh rifqi fausta dianta 0 Comments

 

MAKALAH

PERBEDAAN MODEL PENGAJARAN ROLE PLAYING, SYNECTICS, DAN GROUP INVESTIGATION

 


Nama : Rifqi Fausta Dianta
NIM : 20301241036

Email : rifqifausta.2020@student.uny.ac.id

Dosen : Prof. Dr. Marsigit, MA.

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Matematika

 

 

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM  JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

2022


Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Perbadingan Model Pengajaran Role Playing, Synectics, dan Group Investigation.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, saya berharap semoga makalah tentang Perbadingan Model Pengajaran Role Playing, Synectics, dan Group Investigationini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

 

Yogyakarta, 22 Desember 2022

 

 

Rifqi Fausta Dianta



Bab I : LATAR BELAKANG

Model pengajaran adalah salah satu alat untuk mengatur pendidikan yang berorientasi pada kecerdasan (Joyce & Weil, 2003). Terdapat banyak model pengajaran, di antaranya adalah Role Playing, Synectics, dan Group Investigation.

Model pengajaran role playing mencoba untuk membantu individu menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan untuk menyelesaikan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran synectics merupakan model pengajaran yang berfokus pada kreativitas siswa (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran group investigation adalah jalur langsung menuju pengembangan komunitas peserta didik (Joyce & Weil, 2003).


 

Bab II : Pembahasan

A.    Model Pengajaran Role Playing

Model pengajaran role playing mencoba untuk membantu individu menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan untuk menyelesaikan dilema pribadi dengan bantuan kelompok sosial (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran role playing berlandaskan filsafat demokrasi dan berorientasi terhadap aksi. Model pengajaran ini didasari konsep pengalaman dan interaksi. Selain itu, model pengajaran role playing menggunakan strategi pembelajaran kooperatif (Joyce & Weil, 2003).

Skenario dari model pengajaran roleplaying terdapat 9 langkah, yaitu 1. Pemanasan kelompok, 2. Memilih partisipan, 3. Tetapkan panggung, 4. Siapkan pengamat, 5. Terapkan, 5. Diskusi dan evaluasi, 7. Terapkan ulang, 8. Diskusi dan evaluasi, 9. Bagikan pengalaman dan genaralisasi (Joyce & Weil, 2003).

B.     Model Pengajaran Synectics

Model pengajaran synectics merupakan model pengajaran yang berfokus pada kreativitas siswa (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran synectics berlandaskan filsafat kreativitas dan berorientasi terhadap kreativitas. Model pengajaran ini didasari konsep penemuan. Selain itu, model pengajaran synectics menggunakan strategi pembelajaran diskusi open-ended dan eksplorasi (Joyce & Weil, 2003).

Skenario dari model pengajaran synectics terdapat 4 langkah, yaitu 1. Orang pertama mendeskripsikan fakta, 2. Orang pertama mendefinisikan emosi, 3. Identifikasi empati dengan makhluk hidup, 4. Identifikasi empati dengan benda tak hidup (Joyce & Weil, 2003).

C.    Model Pengajaran Group Investigation

Model pengajaran group investigation adalah jalur langsung menuju pengembangan komunitas peserta didik (Joyce & Weil, 2003).

Model pengajaran group investigation berlandaskan filsafat demokrasi dan berorientasi terhadap sebuah target. Model pengajaran ini didasari konsep penyelidikan dan pengetahuan. Selain itu, model pengajaran group investigation menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif (Joyce & Weil, 2003).

Skenario dari model pengajaran group investigation terdapat 4 langkah, yaitu 1. Kembangkan sistem sosial, 2. Melakukan penyelidikan ilmiah, 3. Menyelesaikan masalah, 4. Memberikan pengalaman (Joyce & Weil, 2003).

 


refleksi perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika dari Prof. Dr. Marsigit, MA, Semester Gasal 2022/2023

Prof. Dr. Marsigit, MA, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun pemikiran mahasiswa dalam berfilsafat merujuk pada pikiran para filsuf pada Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika Semester Gasal 2022/2023. Tujuan dari perkuliahan ini adalah menjadikan mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang sesuai denga napa yang mahasiswa butuhkan.

Dengan pengalaman Prof. Dr. Marsigit, MA, saat kuliah di Inggris, beliau memberikan motivasi kepada mahasiswa agar pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik. Referensi yang beliau gunakan sangat beragam, seperti video perkuliahan beliau, artikel-artikel beliau, hingga buku-buku filsafat karya penulis luar negeri. Mahasiswa juga diberikan tugas berupa kuis dan mereview buku Critique of Pure Reason karya Immanuel Kant dan The Philosophy of Mathematics Education karya Paul Ernest.


 

Bab III : Penutup

A.    Kesimpulan

Model pengajaran Role Playing lebih mengutamakan peran masing-masing individu untuk menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan kelompok social. Pengalaman, aksi, dan kerja sama sangat diperlukan dalam model pengajaran ini.

Model pengajaran Synactics lebih berfokus pada kreativitas siswa. Kreativitas, eksplorasi dan diskusi sangat diperlukan dalam model pengajaran ini agar siswa dapat menemukan apa yang sedang dicari.

Model pengajaran Group Investigation lebih mengutamakan kolaborasi antar siswa. Siswa diajak untuk menyelidiki bersama kelompoknya untuk mendapatkan pengetahuan baru. Oleh karena itu, kolaborasi sangat diperlukan dalam model pengajaran ini.


 

Daftar Pustaka

Joice, B. and Weil, M., 2003, Model of Teaching, Fifth Edition, New Delhi: Prentice-Hall


0 Responses so far.

Posting Komentar